CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Senin, 15 September 2008

Beranda


Abdullah Khairul Azzam – 28 tahun- pemuda tampan dan cerdas dari sebuah desa di Jawa Tengah. Dari kecil, Azzam sudah terlihat sebagai anak yang sangat baik budi pekertinya. Atas usahanya yang gigih dia berhasil memperoleh bea siswa untuk belajar di Al Azhar Mesir selepas menamatkan Aliyah di desanya.


Baru setahun di Kairo dan menjadi mahasiswa berprestasi peraih predikat Jayyid Jiddan (Lulus dengan Sempurna), ayahnya meninggal dunia. Sebagai anak tertua Azzam mau tidak mau harus bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya, dikarenakan adiknya masih kecil-kecil. Sementara itu, dia sendiri harus menyelesaikan studinya di Negara orang. Akhirnya dia mulai membagi waktu untuk belajar dan mencari nafkah. Ia mulai membuat tempe dan bakso yang ia pasarkan di lingkungan KBRI dia Kairo. Berkat keahlian dan keuletannya dalam memasak, Azzam menjadi populer dan dekat dengan kalangan staf KBRI di Cairo. Tapi hal itu berimbas pada kuliah Azzam, sudah 9 tahun berlalu, ia belum juga menyelesaikan kuliahnya.





Audisi Berat Calon Bintang KCB



Film Ketika Cinta Bertasbih (KCB) sepertinya menjadi film dengan audisi pemain paling sulit. Selain punya kemampuan akting, calon pemeran harus melewati pendidikan sebelum keputusan final menentukan lima pemain utama KCB.
Pendidikan itu tidak ringan. Ada berbagai pembekalan, khususnya bersifat religi, yang diberikan oleh instruktur. Mulai motivasi diri oleh ESQ, siraman rohani dari ustad Yusuf Mansyur dan Astri Ivo, materi dari Cece Kirani, serta pembekalan entrepreneurship oleh beberapa pengusaha muda. Termasuk, salat berjamaah, zikir bersama, dan baca Alquran. Selain itu, ada materi akting dari juri sekaligus pengajar yang terdiri atas Didi Petet, Neno Warisman, dan sutradara KCB, Chairul Umam.
Dari rangkaian pendidikan tersebut, hari ini akan ditentukan siapa yang berhak memerankan tokoh utama film saduran novel karya Habiburrahman El Shirazy alias Kang Abik itu. Mayoritas peserta berasal dari luar kalangan artis. Namun, ada juga selebriti ternama yang ikut audisi. Seperti, Dude Herlino, Alice Norin, Zaskia Ady Mecca, dan Alyssa Soebandono.

Bagi Dude, mengikuti audisi KCB sangat menyenangkan. Padahal, dia harus berbagi waktu dengan jadwal syuting sinetron yang membuatnya jadi kurang tidur. ”Insya Allah, masuk atau nggak masuk seleksi, keterlibatan saya di sini memberikan support untuk teman-teman lain. Insya Allah ada manfaatnya,” harap dia di sela audisi yang berlangsung di Pusdiklat PPPPTK Sawangan, Depok, Jawa Barat, kemarin (5/8).

Sebelumnya, Dude juga antre untuk mengadu nasib agar bisa ikut bermain di film KCB. Tahap awal seleksi, dia lolos. Lantas, dia masuk tahap berikutnya dan tinggal menunggu hasil. ”Saya coba (casting, Red) jadi Azzam (tokoh pria utama KCB, Red),” ucapnya.

Sebenarnya, kata Dude, berat memerankan Azzam. Terlebih, Kang Abik menginginkan pemeran Azzam mendekati karakter Azzam dalam novel. ”Yang bikin berat adalah basic ilmu yang Azzam punya. Background-nya dari Kairo, punya ilmu-ilmu Islam yang baik, tahu tafsir Alquran, bisa bahasa Arab dan Jawa. Itulah yang belum saya punya dan harus saya pelajari,” ungkapnya.
Selebihnya, Dude merasa punya kesamaan dengan Azzam, terutama soal kemandirian. Yakni, bekerja di usia muda agar bisa menghidupi diri dan mengurangi beban orang tua. ”Kalau Azzam bekerja sambil belajar, saya belum sempat,” imbuhnya.

Berita Audisi


RuangFilm. Bagi Anda yang merasa cocok untuk memerankan salah satu karakter dalam novel "Ketika Cinta Bertasbih", silahkan bersiap-siap, karena SinemArt Pictures akan menggelar audisi terbuka untuk pemeran film ini. Ini diutarakan oleh produser film dari SinemArt, Heru Hendriyanto ketika ditanya mengenai kemungkinan pemeran tokoh dalam novel nantinya.


“Untuk pemilihan pemain yang memerankan karakter yang ada, kami akan segera adakan audisi terbuka. Jadi, tidak tertutup kemungkinan bagi para pembaca novel yang merasa memiliki kemampuan dan cocok dengan salah satu karakter untuk ikut serta, tidak hanya artis kok,” jelas Heru.
Upaya ini dilakukan SinemArt agar memperoleh karakter yang benar-benar cocok dan sesuai persyaratan dari penulis novel, Habiburrahman El Shirazy. Kang Abik mengungkapkan secara khusus keinginannya agar film ini bisa lebih baik dari Ayat Ayat Cinta dan dapat mendekati atmosfir aslinya dalam novel. “Sebenarnya tidak ada persyaratan yang mutlak, namun jika mau di rinci, pertama saya ingin sekali agar sebisa mungkin dekat dengan setting asli. Kemudian, untuk pemain, yaitu yang bisa menghayati karakter tokoh dalam novel dan secara moral bersih,” ungkap penulis yang total menghasilkan tujuh buah novel ini.


Lebih lanjut, Kang Abik juga mengungkapkan, bahwa yang dimaksud bersih secara moral ya dilihat dari dhohirnya. Ia juga menambahkan, bahwa untuk audisi terbuka tersebut ada tes kemampuan membaca Al Qur’an untuk karakter-karakter yang memang dituntut demikian.
“Untuk tes kemampuan membaca Al Qur’an, ya itu bagian dari profesionalisme. Contohnya, untuk karakter Azam yang digambarkan sangat pandai membaca Al Qur’an, maka salah satu tesnya harus fasih membaca Al Qur’an dong,” ujarnya.


Sementara, Abdul Aziz, manajer promosi dari SinemArt Pictures mengungkapkan, bahwa audisi terbuka memang telah direncanakan dan diperhitungkan dalam proses produksi. Untuk pelaksanannya, akan segera diumumkan, mengingat target tim produksi untuk dapat menyelesaikan film pada Agustus. (Musashi-RuangFilm)


Anda berminat, berikut alamat rumah produksi ini.
SinemArt Picturesd/aPlaza Kedoya Elok Blok DD 61/62Jakarta 11560Telp. 021 5806901

Bedah Buku KCB

Minggu 30 Maret 2008, penggemar karya Habiburrahman berkumpul di Wisma Batamindo. Kang Abik demikian panggilan Habiburrahman didampingi Nurul Huda (penulis buku nasional) dan Hasan (Pemred Batam Pos) mengupas novel Ketika Cinta Bertasbih.

Apa yang menarik dari bedah buku ini? beberapa hal yang digarisbawahi. Kang Abik mengatakan bahwa yang terpenting dari sebuah novel adalah kalimat yang dibuat tidak mengada-ngada. Sesuai dengan keadaan pembaca.

Ada jiwa wirausaha yang dibahas saat pembahasan novel ini. Nurul Huda mengatakan bahwa kalau sebuah negara ingin maju maka minimal ada 10 persen warganya yang memiliki jiwa enterpreunership. Saat ini di Indonesia hanya ada 5,01 persen.

Kang Abik mengatakan bahwa di era moderen menjual ide sangat mahal. Judul bisa dijual. Contoh novel Di Atas Sajadah Cinta ketika ada yang menawar, saat itu tidak ada kesepakatan lalu sang penawar mencoba membeli judulnya saja dan isinya akan diubahnya sendiri. Namun hal ini ditolak oleh Kang Abik. Kang Abik tidak setuju kalau isi novel dan ceritanya tidak nyambung.
Hasan mengatakan bawa honor menulis cerpen saja sudah bagus untuk menambah penghasilan, tidak perlu over time. Honor cerpen di Batam Pos, lima puluh ribu rupiah sedangkan di Kompas honornya satu juta rupiah. Ini memperlihatkan bahwa menulis bisa dijadikan lahan penghasilan. Kalau setiap bulan menulis satu cerpen. Setelah satu tahun ada 12 cerpen. Ini bisa dibukukan.
Habibirrahman atau Kang Abik mengatakan bahwa menjual buku tersebut jangan dijual perbuku, tapi dijual berdasarkan judul bila judul tersebut dipakai untuk pembuatan film. Katakanlah satu judul cerpen dijual 10 juta maka untuk satu buku yang terdiri 12 judul tersebut bernilai dua ratus empat puluh juta rupiah.
Menulis sama dengan berjualan bakso. Kalau tidak mau tulisan dikritik ya jangan menulis. Sama dengan penjual bakso, kalau makanan ini tak mau dikritik orang ya jangan jualan. Intinya baik menulis buku atau membuat makanan tidak akan pernah lepas dari kritikin.
Hasan mengaku belajar dari Novel Ayat- Ayat Cinta. Ada standarisas yang didapati yaitu pengalaman, imajinasi dan nilai-nilai. Kenapa sebuah novel berhasil karena penulis berhasil mempertemukan imajinasi penulis dengan imajinasi pembaca.
Andi Mapisangka kepala CSR PT BIC pada kesempatan ini hadir mencoba memberi masukan kepada penulis agar nuansa islam menjadi bagian yang penting ditonjolkan ketika novel Kang Abik difilimkan.
Kang Abik setuju, karena itu dalam rencana pembuatan film Ketika cinta bertasbih yang disutradarai oleh dua sutradara besar yakni Chaerul Umum dan Tantowi Yahya akan berduet menggarap novel tersebut, akan memperhatikan nuansa islami tersebut.
Prestasi Chaerul umum sudah terbukti. Ia berhasil mendapatkan piala Citra 1992 lewat karya Ramadhan dan Ramona serta penghargaan dalam festival film Asia pada tahun 1977 lewat film Al Kautzar, sedangkan Iman Tantowi adalah peraih Citra 1991 lewat Soerabaya’45 untuk sutradara terbaik dan Citra 1989 lewat si Badung.
Kang Abik mengatakan bahwa, para pemain utama ada lima orang dalam film Ketika Cinta Bertasbih nanti akan diseleksi calon pemain dengan ketat. Akan ada audisi. Pemain yang dipakai adalah pemain yang mampu menjaga moral karena dia akan menjadi public figure dan layak difigurkan.
Bukan hanya pemain utamanya saja yang diaudisi tapi thema song nya juga diaudisi.
Saat bedah buku berlangsung, Kang Abik juga memberi kado istimewa kepada peserta, yaitu menandatangani buku -buku karya Habiburrahman yang dibawa oleh peserta. Sayangnya, ada puluhan buku yang ditolak oleh Habibirrahman karena buku yang dibawa adalah bajakan. Dan sedihnya lagi, buku itu dibeli oleh peserta di tokok buku terkenal di Batam.
Habiburrahman punya komitmen dengan penerbit.Tidak menandatangai buku bajakan.
Bedah buku Ketika Cinta Bertasbih ini digelar di Wisma Batamindo lantai 3, Circular Room. Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama antara Majelis Taklim PT Infineon dengan Forum Lingkar Pena Batam.

Berita KCB

JAKARTA - Setelah Ayat-Ayat Cinta (AAC), satu lagi novel Habiburrahman El Shirazy akan difilmkan, Ketika Cinta Bertasbih (KCB). Dicari pemeran yang saleh di film dan di luar film mulai Mei besok.Habiburrahman yang biasa disapa Kang Abik, menginginkan calon pemeran tokoh KCB benar-benar seorang pria yang saleh tak hanya di dalam film.
Melainkan juga di luar film. Hal itu didukung sutradara, Chaerul Umam."Kang Abik memberikan syarat, karakter orangnya harus saleh di luar dan dalam film. Bukan hanya saleh di dalam film saja. Saya mendukung keinginan itu," tutur Chaerul yang ditemui okezone di Perumahan Mampang, Cinere, Depok, belum lama ini.Pencarian pemeran utama tokoh bernama Azzam di film KCB akan dilakukan melalui audisi yang dimulai awal Mei besok. Sebagai juri adalah Neno Warisman, Dedi Petet kebagian menilik penampilan si calon, Slamet Rahardjo untuk akting, dan Habiburahman dari sisi agama. Setelah itu, tim produksi akan hunting ke Kairo pada 16 Mei."Syarat pemeran Azzam, karena dia mahasiswa Al-Azhar maka dia harus beribadah dengan baik, harus bisa baca Al-Quran dengan baik," tegas Chaerul.
Chaerul sangat fokus pada pembuatan film tersebut. Dia tak ingin setengah hati karena film itu diharapkan dapat berkisah lebih kental tentang keindahan Islam, seperti yang juga tertuang pada AAC."Saya minta doanya. Saya takut meleset dalam membuat film ini. Saya takut ada gangguan," katanya.(ang)

KARAKTER

KARAKTERISASI 5 TOKOH UTAMAKETIKA CINTA BERTASBIH

1. KHAIRUL AZZAM

Pemuda dari Kartasura, Solo, Jawa Tengah. Warna kulitnyasawo matang. Bertubuh ramping. Terlihat kurus karena prihatin, tapi tidakkerempeng. Olahragawan alam. Pekerja keras. Ulet. Tingginya ideal ukuran orangIndonesia. Berusia 28 tahun. Asli jawa tengah. Hatinya mudah sekali tersentuh.Hatinya basah jika rindu pada ibu dan adik-adiknya.
Azzam mudah akrab dengan siapa saja dan suka menolong. Diantara teman-teman satu flatnya ia yang dituakan. Bakat kepemimpinannya nampakpada sifat disiplinnya, tegas, ngemong, dan bisa bercanda . Azzam adalahtipe orang yang berusaha untuk marah,cinta dan benci karena Allah SWT. Emosinyabisa naik jika prinsip hidupnya dilecehkan, terutama jika menyangkutnilai-nilai Islam yang sangat dia junjung tinggi.

Selama hampir sembilan tahun, ia hidup prihatin di Mesir.Ia menekuni bisnis makanan (tempe, bakso dan katering) sambil meneruskanprogram S1 nya yang tak kunjung selesai. Azzam pengagum ulama-ulama Al Azhar,diantaranya Syaikh Abdul Halim Mahmud, Prof. Dr. Ibrahim Khalifah, Dr. YusufAl-Qardhawi dll. Mahasiwa Fakultas Ushuluddin di Universitas Al Azhar.Cita-citanya sebenarnya ingin meraih doktor di Al Azhar, juga ingin jadipengusaha sukses kaya raya. Gemarolahraga, terutama sepak bola; pernah mendapat gelar ‘bek terbaik’ dan dijuluki‘Maldini from Java’ . Di tengah-tengah kesibukannya membuat tempe, berjualanbakso, dan melayani katering, ia masih menyempatkan untuk bertalaqqi Al Qurandan kitab Al Hikam pada seorang imam masjid di dekat tempat tinggalnya.

Rasa hormat dan kasih sayang yang tinggi pada ibunya, danpada adik-adik perempuannya, yang membuat Azzam unik dalam menilai wanita.Wajah Azzam sebenarnya tampan, hanya saja sedikit tertutupi oleh garis-gariskeprihatinannya. Sekilas ia nampak biasa saja, namun jika diamati dengan detilwajahnya memiliki pesona di atas rata-rata. Potongan rambutnya selalu rapi.Kedua rahangnya nampak kuat. Ada jenggot tipis di dagunya. Bibirnya selalumengulum senyum. Sorot kedua matanya tegas menyiratkan kepercayaan dirinya yangkuat sebagai entrepreneur muda. Suaranya enak didengar dan berwibawa.

2. FURQAN

Pemuda anak orang kaya bertampang khas melayu, umurnyaseusia dengan Azzam. Wajahnya tampan. Dalam dirinya mengalir darah Bugis ayahnya dan darah Betawi ibunya. Berbadan sehat, tegap, berkulit kuning langsatdengan raut wajah cerah khas melayu. Senyumnya indah.
Furqan mahasiswapasca sarjana Universitas Cairo bidang Tarikh wal Hadharah ( SejarahPeradaban ). Penuh percaya diri, will be planed, rasional dan sangatkalkulatif dalam menentukan suatu langkah. Sadar sebagai intelektual. Furqanmeski gayanya jelas sangat intelektual tapi ada pragmatisme di dalamnya.Dibesarkan dalam lingkungan. keluarga yang sangat mendorong dan menghargaikompetisi, kualitas, prestise dan status.
Gaya hidupnya boros. Suka pada kemewahan. Ekspresinyawajahnya agak tenang cenderung dinginmeski tatapan matanya yang bulat itu selalu tajam. Furqan penggemar buku-bukusejarah. Sebenarnya ia kurang suka pada dunia bisnis. Ia lebih suka padasejarah. Tapi lingkungan keluarganya membuatnya akrab dengan dunia bisnis.
Salah satu kekurangan Furqan adalah tidak bisa berpikirjernih dan dingin di saat panik. Tapi sesungguhnya ketika tidak panik Furqanbisa berbicara dengan tertib dan runtut. Ia pernah jadi Ketua PPMI Mesir.Suaranya microphonist - empuk, jelas dan merdu, tapi masih kalahberwibawa dibanding Azzam.

3. ELIANA PRAMESTHI ALAM

Putri tunggal Duta Besar RI. di Mesir. Cantik, nampakgaris keindoan. Tingginya semampai proporsional. Raut mukanya menampakkankecerdasannya. Pendidikan S1 di EHESS Perancis (pendidikan tinggi yang banyakmenelorkan peneliti di Indonesia - terutama bidang ilmu sosial) dan kini sedangmengambil S2 di American University in Cairo. Ia bisa menulis opini di koran. Bahkan tulisannya dianggap mencerminkan perpaduanseorang jurnalis, sastrawan dan diplomat ulung.

Eliana, demikian dia biasa dipanggil, sangat enerjik dandinamis. Gerakannya gesit layaknya orang Dalam beberapa hal dia sangat agresif,khususnya yang berkaitan dengan sesuatu yang dia anggap penting bagikehidupannya, misalnya karier, pergaulan terbuka ala barat. Pendek kata sangatagresif pada semua yang dia anggap menyenangkan hatinya.
Dalam menilai pria Eliana tidak memandangstatus sosial maupun ekonomi, tetapi lebih pada intelektualitas, semangatnyadalam perjuangan hidup, dan ketampanan wajah. Kelihatannya semuanya ini karenadidikan orangtuanya. Namun sayangnya orangtuanya tidak cukup memberikanpendidikan agama, sehingga dalam menghadapi dan menyelesaikan persoalan jarangmenyertakan agama sebagai bahan pertimbangan. Selama kuliah di Perancis Eliana sudahbeberapa kali ganti pacar. Pendekkata Eliana sangat terpola dengan gaya hidup Eropa yang bebas.

Sangat otoriter, mungkin karena anaktunggal dan memang dasarnya cerdas dan perintahnya nyaris tak pernah keliru. Namun di balik sifat otoriternya, Eliana bisa mendengarpendapat orang lain dan bisa menghargai prinsip hidup orang lain. Elianamemiliki postur tubuh putih mulus cantik, proporsional, simetrik dan ‘menarikperhatian’ - hal ini mudah diapresiasi lantaran Eliana selalu tampil dengankostum yang agak ketat dan harum. Kalau berbicara Eliana sangat memikat, selainkarena warna suaranya jernih, juga karena dia memang anak diplomat, cerdas danberani. Bicaranya cepat tapiartikulasinya jelas sampai ke suku suku kata. Sorot matanya terkadang terkesanmenggoda.

4. ANNA ALTHAFUNNISA

Gadis Jawa, berusia menjelang 25 tahun, putri seorangkiayi. Anna, dia biasa dipanggil begitu, secara fisik hampir serupa Eliana. Iatidak kalah cantik dibanding Eliana. Ia adalah putri Jawa nan ayu. Kulitnyakuning langsat. Mukanya anggun mempesona. Ia memiliki aura kecantikan dankeanggunan melebihi Eliana.
Kalau bicara tegas, tenang sambil terus menatap lawanbicaranya tapi dengan pandangan tetap santun. Pribadinya tergolong serius jikadilihat dari usianya yang masih sangat muda. Apalagi jika dibandingkan denganumumnya gadis-gadis yang seusia dengannya. Sangat mencintai ilmu dan buku.Belanja buku dan kitab adalah hobinya.

Anna mahasiswa S2 Kuliyyatul Banat Al Azhar University.Dalam dirinya ada kedalaman khazanah keilmuan Islam klasik dan ada keprigelanmenganalisis. Anna sangat menguasai tata bahasa Arab dan Ilmu Ushul Fiqh.Bahasa Inggrisnya sama baiknya dengan bahasa Arabnya. Ia pernah tinggal diWales, Inggris.

Cara berpakaiannya Islami, namun tampak ia sangatmenguasai pemilihan warna. Jilbab dan pakaiannya semakin membuat anggunpenampilannya. Anna tipe orang yang tidak banyak bicara. Namun jika sudahbicara, kata-katanya seolah menyihir siapa pun yang mendengarnya. Kedua matanyabening dan teduh.

Anna orang yang rendah hati, tapi ia adalah gadis yangsangat teguh memegang keyakinan yang ia anggap benar. Dalam menyelesaikan suatumasalah rujukan pertamanya adalah ajaran agama yang ia yakini kebenarannya. DanAnna adalah orang yang sangat teliti melihat dasar-dasar agama. Tradisinyamerujuk kepada kitab-kitab induk sangat kuat.

Uniknya, Anna ternyata adalah pecinta karya sastra. Diabanyak membaca karya-karya sastra baik klasik maupun kontemporer. Tapi ia bukansastrawan, tidak menulis karya sastra.

5. AYATUL HUSNA

Adikkandung Azzam. Biasa dipanggil Husna. Psikolog muda, asisten dosen di UNS Solo.Umurnya sepadan dengan Anna. Waktu remaja pernah sangat nakal, dia sadarsetelah kenakalannya itu menyebabkan ayahnya kecelakaan dan akhirnya meninggaldunia.
Husnajuga seorang cerpenis muda yang lagi naik daun. Antologi cerpennya memenangkan penghargaanDIKNAS. Secara fisik Husna tidak secantik Anna atau Eliana. Tapi ia memiliki innerbeauty. Tutur katanya halus. Kalimat-kalimatnya sangat ia jaga. Husnasangat mencintai ibu, kakak dan adik-adiknya.

Husna berjilbab. Hidupnya bersahaja. Pakaian yang ia kenakan lebih sederhana danlebih apa adanya dibandingkan Anna. Husna tampak sedikit lebih gagah dibandingkan Anna. Gerakannya gesit dan gaul. Husna waktu remaja pernah berpenampilan tomboy.

Wajahnya khas Solo, agak sawo matang seperti Azzam, kakaknya. Senyumnya manis. Sukabercanda, tapi sangat menghayati unggah-ungguh dan budaya Jawa. Jikabicara terkadang kalimat-kalimatnya seperti tertata puitis, sangat nyaman bagiyang mendengarkannya. Ia psikolog muda yang disukai anak remaja.

Husnajuga seorang cerpenis muda yang lagi naik daun. Antologi cerpennya memenangkan penghargaanDIKNAS. Secara fisik Husna tidak secantik Anna atau Eliana. Tapi ia memiliki innerbeauty. Tutur katanya halus. Kalimat-kalimatnya sangat ia jaga. Husnasangat mencintai ibu, kakak dan adik-adiknya.

Husna berjilbab. Hidupnya bersahaja. Pakaian yang ia kenakan lebih sederhana dan lebih apa adanya dibandingkan Anna. Husna tampak sedikit lebih gagah dibandingkan Anna. Gerakannya gesit dan gaul. Husna waktu remaja pernahberpenampilan tomboy.

Wajahnyakhas Solo, agak sawo matang seperti Azzam, kakaknya. Senyumnya manis. Sukabercanda, tapi sangat menghayati unggah-ungguh dan budaya Jawa. Jikabicara terkadang kalimat-kalimatnya seperti tertata puitis, sangat nyaman bagiyang mendengarkannya. Ia psikolog muda yang disukai anak remaja.




PERATURAN PESERTA AUDISI FILM KCB
  1. Peserta diwajibkan mengikuti jadwal acara yang sudah dirancang
  2. Keikutsertaan dan keaktifan peserta merupakan bagian dari penilaian
  3. Selama acara diminta untuk menyesuaikan busana yang dipakai
  4. Peserta membawa perlengkapan sholat sendiri
  5. Peserta wajib hadir tepat waktu setiap pelaksanaan kegiatan
  6. Peserta wajib membuat resume atau komentar setiap materi yang diberikan
  7. Diwajibkan membawa Al Qur'an terjemahan
  8. Menyiapkan tiket berangkat dan pulang.
  9. Menyiapkan alat kesehatan atau obat yang diperlukan masing-masing
  10. Tidak diperkenankan meninggalkan lokasi acara tanpa seizin panita
  11. Untuk peserta yang berjilbab, harap membawa kaos panjang putih untuk 3 (tiga) malam
  12. Panitia hanya menyediakan akomodasi (penginapan dan konsumsi) untuk peserta, diluar itu (keluarga dll) tanggung jawab peserta masing-masing
    Membawa baju olah raga
  13. Acara pemilihan ini tidak dipungut biaya apapun

SINOPSIS


KETIKA CINTA BERTASBIH


Abdullah Khairul Azzam – 28 tahun- pemuda tampan dan cerdas dari sebuah desa di Jawa Tengah. Dari kecil, Azzam sudah terlihat sebagai anak yang sangat baik budi pekertinya. Atas usahanya yang gigih dia berhasil memperoleh bea siswa untuk belajar di Al Azhar Mesir selepas menamatkan Aliyah di desanya.


Baru setahun di Kairo dan menjadi mahasiswa berprestasi peraih predikat Jayyid Jiddan (Lulus dengan Sempurna), ayahnya meninggal dunia. Sebagai anak tertua Azzam mau tidak mau harus bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya, dikarenakan adiknya masih kecil-kecil. Sementara itu, dia sendiri harus menyelesaikan studinya di Negara orang. Akhirnya dia mulai membagi waktu untuk belajar dan mencari nafkah. Ia mulai membuat tempe dan bakso yang ia pasarkan di lingkungan KBRI dia Kairo. Berkat keahlian dan keuletannya dalam memasak, Azzam menjadi populer dan dekat dengan kalangan staf KBRI di Cairo. Tapi hal itu berimbas pada kuliah Azzam, sudah 9 tahun berlalu, ia belum juga menyelesaikan kuliahnya.


Seringnya Azzam mendapatkan job di KBRI Cairo mempertemukan ia dengan Puteri Duta Besar, Eliana Pramesthi Alam. Eliana adalah lulusan EHESS Perancis yang melanjutkan S-2 nya di American University in Cairo. Selain cerdas, Eliana juga terkenal di kalangan mahasiswa karena kecantikannya. Ia bahkan pernah diminta main di salah satu film produksi Hollywood, juga untuk Film layar lebar dan Sinetron di Jakarta. Segudang prestasi dan juga kecantikan Eliana membuat Azzam menaruh hati pada Eliana. Tetapi Azzam urung menjalin hubungan lebih dekat dengan Eliana, karena selain sifat dan kehidupannya yang sedikit bertolak belakang dengan Azzam, juga karena nasihat dari Pak Ali, supir KBRI yang sangat dekat dengan keluarga Eliana.
Apa yang dikatakan Pak Ali cukup terngiang-ngiang di benaknya, bahwa ada seorang gadis yang lebih cocok untuk Azzam. Azzam disarankan untuk buru-buru mengkhitbah (melamar) seorang mahasiswa cantik yang tak kalah cerdasnya dengan Eliana. Dia bernama Anna Althafunnisa, S-1 dari Kuliyyatul Banaat di Alexandria dan sedang mengambil S-2 di Kuliyyatul Banaat Al Azhar – Cairo, yang juga menguasai bahasa Inggris, Arab dan Mandarin. menurut Pak Ali, kelebihan Anna dari Eliana adalah bahwa Anna memakai jilbab dan sholehah, bapaknya seorang Kiai Pesantren bernama Kiai Luthfi Hakim.


Ada keinginan Khaerul Azzam untuk menghkhitbah Anna walaupun ia belum pernah bertemu atau melihat Anna. Karena tidak punya biaya untuk pulang ke Indonesia, Pak Ali menyarankan supaya melamar lewat pamannya yang ada di Cairo, yaitu Ustadz Mujab, dimana Azzam sudah sangat mengenal ustadz itu. Dengan niat penuh dia pun datang ke ustadz Mujab untuk mengkhitbah Anna Althafunnisa. Tapi ternyata lamaran itu ditolak atas dasar status. Karena S-1 Azzam yang tidak juga selesai, dan lebih dikenal karena jualan tempe dan baso. Selain itu, Anna telah dikhitbah lebih dulu oleh seorang pria yang alih-alih adalah Furqon, sahabat Azzam yang juga mahasiswa dari keluarga kaya yang juga cerdas dimana dalam waktu dekat akan menyelesaikan S-2 nya. Azzam bisa menerima alasan itu, meskipun hatinya cukup perih.
Tetapi kemudian Furqon mendapat musibah yang sangat menghancurkan harapan-harapan hidupnya. Hal tersebut membuatnya menghadapi dilemma antara ia harus tetap menikahi Anna yang telah dikhitbahnya, tetapi itu juga sekaligus akan dapat menghancurkan hidup Anna.
Sementara itu Ayyatul Husna, adik Azzam yang sering mengirim berita dari kampung, membawa kabar yang cukup meringankan hati Azzam. Agar Azzam tidak perlu lagi mengirim uang ke kampung dan lebih berkonsentrasi menyelesaikan kuliahnya. Karena selain Husna telah lulus kuliah di UNS, ia juga sudah bekerja sebagai Psikolog. Keahlian Husna dalam menulis sudah membuahkan hasil. Penghasilan Husna cukup dapat membiayai kebutuhan adiknya yang mengambil program D-3, serta adik bontotnya yang bernama Sarah yang masih mondok di Pesantren.

Azzam yang sudah sangat rindu dengan keluarganya memutuskan untuk serius dalam belajar, hingga akhirnya berhasil lulus. Azzam pun menepati janjinya ke keluarganya untuk kembali ke kampong dan segera mencari jodoh di sana, memenuhi amanat ibunya. Walaupun sebenarnya masih terbersit sedikit harapan untuk tetap mendapatkan hati Anna.
Apakah mungkin Azzam akan berjodoh dengan Anna? Ataukah Eliana yang sebenarnya juga masih penasaran dengan Azzam? Ataukah Azzam berhasil menemukan tambatan hatinya di Indonesia?..

INTRO SINOPSIS


KETIKA CINTA BERTASBIH



Seperti beberapa novel garapan sebelumnya oleh penulis yang sama, Habiburahman El Shirazy berhasil mengaduk-aduk emosi pembaca melalui novel yang terbit dalam dua jilid ini.

Meskipun di jilid pertama ini ceritanya agak loncat-loncat, namun tidak mengurangi keruntutan jalan cerita yang dibangun oleh penulis. Karya dwilogi ini masih bercerita dengan latar belakang Mesir. Pemeran utama dimainkan oleh Abdullah Khairul Azzam, seorang mahasiswa Indonesia yang datang jauh-jauh dari pelosok desa di pulau jawa untuk melanjutkan studinya di Mesir. Azzam, demikian nama panggilan pemuda itu, adalah seorang pekerja keras.



Ia memiliki beberapa adik yang harus dibiayainya, hingga dengan kekhlasan hati ia harus berkorban dengan menjadi penjual bakso dan pembuat tempe. Ceritanya penuh dengan romantika yang sarat dengan hikmah. Isinya bagus serta dapat mengajari kita soal hidup, cinta dan bagaimana mengatur skala prioritas dalam mengambil tindakan.


Tersebutlah bahwa Azzam adalah mahasiswa Indonesia di Al Azhar, yang belajar disana karena berhasil memperebutkan beasiswa dari Departemen Agama. Ia adalah prototype anak yang pintar, cerdas, dan bersahaja, namun lahir dari kalangan keluarga pas-pasan.

Ketika Cinta Bertasbih