CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Senin, 15 September 2008

Audisi Berat Calon Bintang KCB



Film Ketika Cinta Bertasbih (KCB) sepertinya menjadi film dengan audisi pemain paling sulit. Selain punya kemampuan akting, calon pemeran harus melewati pendidikan sebelum keputusan final menentukan lima pemain utama KCB.
Pendidikan itu tidak ringan. Ada berbagai pembekalan, khususnya bersifat religi, yang diberikan oleh instruktur. Mulai motivasi diri oleh ESQ, siraman rohani dari ustad Yusuf Mansyur dan Astri Ivo, materi dari Cece Kirani, serta pembekalan entrepreneurship oleh beberapa pengusaha muda. Termasuk, salat berjamaah, zikir bersama, dan baca Alquran. Selain itu, ada materi akting dari juri sekaligus pengajar yang terdiri atas Didi Petet, Neno Warisman, dan sutradara KCB, Chairul Umam.
Dari rangkaian pendidikan tersebut, hari ini akan ditentukan siapa yang berhak memerankan tokoh utama film saduran novel karya Habiburrahman El Shirazy alias Kang Abik itu. Mayoritas peserta berasal dari luar kalangan artis. Namun, ada juga selebriti ternama yang ikut audisi. Seperti, Dude Herlino, Alice Norin, Zaskia Ady Mecca, dan Alyssa Soebandono.

Bagi Dude, mengikuti audisi KCB sangat menyenangkan. Padahal, dia harus berbagi waktu dengan jadwal syuting sinetron yang membuatnya jadi kurang tidur. ”Insya Allah, masuk atau nggak masuk seleksi, keterlibatan saya di sini memberikan support untuk teman-teman lain. Insya Allah ada manfaatnya,” harap dia di sela audisi yang berlangsung di Pusdiklat PPPPTK Sawangan, Depok, Jawa Barat, kemarin (5/8).

Sebelumnya, Dude juga antre untuk mengadu nasib agar bisa ikut bermain di film KCB. Tahap awal seleksi, dia lolos. Lantas, dia masuk tahap berikutnya dan tinggal menunggu hasil. ”Saya coba (casting, Red) jadi Azzam (tokoh pria utama KCB, Red),” ucapnya.

Sebenarnya, kata Dude, berat memerankan Azzam. Terlebih, Kang Abik menginginkan pemeran Azzam mendekati karakter Azzam dalam novel. ”Yang bikin berat adalah basic ilmu yang Azzam punya. Background-nya dari Kairo, punya ilmu-ilmu Islam yang baik, tahu tafsir Alquran, bisa bahasa Arab dan Jawa. Itulah yang belum saya punya dan harus saya pelajari,” ungkapnya.
Selebihnya, Dude merasa punya kesamaan dengan Azzam, terutama soal kemandirian. Yakni, bekerja di usia muda agar bisa menghidupi diri dan mengurangi beban orang tua. ”Kalau Azzam bekerja sambil belajar, saya belum sempat,” imbuhnya.

0 Beri Komentar Disini:

Ketika Cinta Bertasbih